Operasi Katarak Memakai BPJS Kesehatan (bagian 1)

Ibu saya pernah sedikit mengeluh merasa tidak nyaman pas melihat, seperti ada kabut di matanya. Walau kacamata ibu ada minus, plus, dan silinder tapi sebelumnya tidak seperti ini. Tiba-tiba Ibu cerita beberapa temannya ada yang sudah operasi katarak dan merasakan lebih jelas melihat. Saya tatap mata ibu, ada lingkaran abu-abu di sekeliling kornea ibu.

Sempat saya melihat ada antrian pasien operasi katarak di sebuah rumah sakit, dan ibu mau menerima tawaran bantuan saya untuk coba operasi. 9 Januari 2024 saya coba mengantar ibu ke klinik pertama yang tertera di kartu BPJS Kesehatan ibu, klinik Bahar Medika, kota Depok, Jawa Barat.

Ini Alur Tes Kesehatan Operasi Katarak Memakai BPJS Kesehatan (penjelasan lebih lengkap ada di paragraf di bawahnya)

  • Datang ke Klinik yang tertera di kartu BPJS Kesehatan pasien
  • Info di klinik ingin mendaftar Operasi Katarak (setelah timbang berat badan, cek tensi, dan konsultasi dokter umum)
  • Menerima surat rujukan dari klinik berlokasi di RS permintaan pasien yang sesuai dengan daftar RS rekanan klinik
  • Dihari yang sama langsung datang ke RS rekanan bertanya ke bagian CS untuk jadwal dokter spesialis Poli Mata untuk operasi katarak
  • Daftar via aplikasi Mobile JKN dengan akun pasien sendiri di ponsel, masuk ke “Menu Lainnya” > “Pendaftaran Pelayanan (Antrean)” > “Faskes Rujukan Tingkat Lanjut” > muncul nama RS rujukan yang sudah diinput sebelumnya oleh klinik, pasien memilih jadwal konsultasi yang sesuai dari RS rujukan
  • Datang ke RS rujukan sesuai dengan jadwal yang sudah dipilih di Mobile JKN, menunggu konsultasi di Poli Mata
  • Cek berat badan, cek tensi, dan pengambilan darah
  • Mengambil obat tetes mata untuk di loket resep obat, dan pulang menunggu jadwal operasi

Di ruang praktek dokter umum setelah ibu saya dicek tensi dan timbang berat badan dan konsultasi dokter, saya menjelaskan kalau ibu saya berminat ikut operasi katarak dan meminta rujukan ke RS terdekat. Saya mencoba mengajukan di hari itu juga untuk dibuatkan surat rujukan ke RS bagian poli mata. Ibu saya memilih RS Bhakti Yuda, di kota Depok juga.

RS Bhakti Yuda, kota Depok didirikan pada 1976, terkenal oleh penduduk kota Depok sebagai RS yang pelayanannya cepat tanggap kepada pasiennya

Setelah mendapat surat dari klinik tersebut yang prosesnya sangat cepat hanya beberapa menit saja, kami langsung menuju ke RS untuk bertanya langsung kapan saja jadwal dokter spesialis mata untuk menangani operasi katarak. Mbak customer service RS Bhakti Yuda memberi info bahwa esok hari jam 4 sore ada jadwalnya. Untuk tahapan konsultasi pertama kali rujukan nya besok, kami disarankan begitu sampai RS untuk langsung menuju pak satpam untuk dipandu prosesnya.

Esok harinya kami kembali lagi ke RS dan kami menuju ke pak satpam. Kami dipandu mengisi ke mesin registrasi semacam mesin ATM yang sangat canggih menurut saya. Setelah keluar struk yang tertera nomor loket 3, kami menuju loket 3 untuk memberikan surat rujukan dan menunjukkan kartu BPJS Kesehatan. Setelah itu ibu saya menunggu giliran untuk cek tensi dan timbang berat badan.

Hasil cek tensi ibu saya ternyata cukup rendah, ibu saya minta sesuatu makanan yang mengandung hewan berkaki empat? Mungkin roti yang ada dagingnya. Saya coba ke kantin RS ternyata sudah tutup. Saya coba melihat deretan penjual makanan di depan RS, ada sate ayam dan kambing, rumah makan padang, dan disebelahnya, ada Burger Bangor yang pasti ada varian yang berisi daging sapi. Mudah dimakan juga didepan orang-orang sambil menunggu giliran cek darah. Saya baru pertama kali mau coba, nama menunya lucu juga ya. Sepulang dari RS nanti ibu saya bilang ingin coba sate kambing, jadi kali ini saya membeli yang versi Jelata.

Nama sebagian menu Burger Bangor mengambarkan realitas kasta di dunia nyata

Lanjut ibu dan saya menunggu di depan ruang Poli Mata dan ternyata pasien yang mengantri ke poli mata cukup banyak. Didepan ruangan tersebut setelah nama ibu saya dipanggil, saya ikut masuk ke dalam ruang Poli Mata. Di dalam baru ada seorang asisten dokter. Tahapan pertama ibu saya diminta duduk di satu kursi dimana di depannya ada alat sebesar mikroskop agak besar beserta teropong untuk mata. Ibu saya diminta untuk menempatkan mata di teropong di 2 alat yang berbeda tetapi bentuknya mirip.

Tes mata ibu saya di tahap awal seperti ini (sumber : elektromedik.blogspot.com)

Tes yang ketiga, ibu saya diminta duduk dan memakai kacamata yang lensanya bisa dilepas pasang. Diatas ibu saya ada layar putih dimana ada lampu sebagai latar belakang yang menerangi tulisan yang ditampilkan setiap kali lensa dilepas pasang. Ibu saya diminta menjawab setiap 1 buah huruf dan 1 angka secara berpasangan dan ditampilkan di lensa yang ibu saya pakai. Contohnya A7, E7. Ukuran angka dan huruf tersebut berbeda-beda, asisten dokter tersebut bisa tahu jawaban ibu saya betul atau tidak lewat tulisan yang muncul di layar berlampu tersebut tiap kali lensa dipasang. Kadang ibu saya menjawab betul, kadang menjawab, “Jauh” atau “Silau”.

Kacamata untuk tes baca ibu saya (sumber : Antara Jatim News)

Setelah itu, ibu saya keluar dan menunggu dipanggil kembali. Saat ibu dan saya masuk, seorang bapak dokter sudah datang. Setelah konsul sedikit dan kami menjelaskan kembali bahwa ibu saya mau operasi katarak dan apakah operasi tersebut sudah perlu dilakukan? Dokter memeriksa sekali lagi dengan alat yang berbeda dengan alat 1 dan 2 yang dipakai asisten dokter diawal, tetapi masih mirip. Dokter bilang, “Oh ini katarak, yang lebih berat mata sebelah kanan, ibu operasi sebelah kanan saja dulu ya.”

Alat terakhir yang dipakai dokter (sumber Klikdokter.com)

Dokter spesialis mata di RS Bhakti Yuda, kota Depok ini sangat ramah dan beliau bercerita ada beberapa pasien yang komplain setelah selesai operasi karena itu pak dokter menjelaskan dengan detail, ramah, sabar, dan selipan lawakan tentang suka duka beliau menjadi dokter mata. Saya yang mendengar langsung dari dokter tersebut berharap semua tenaga kesehatan bisa memperoleh penghasilan dan apresiasi yang jauh lebih layak dari pemerintah di tengah sistem BPJS Kesehatan terkini.

Setelah selesai dari ruang dokter, ibu dan saya menuju ke seorang perempuan muda yang memandu kami untuk mengisi dokumen operasi yang harus ditandatangani pasien. Operasi akan dilaksanakan 17 hari kemudian. Mbak admin juga memberikan kami 1 lembar kertas yang berisi persyaratan yang harus dilakukan dan dibawa saat hari H operasi.

Setelah itu kami diminta untuk ke admin bagian rujukan untuk pengajuan cek darah dan pengambilan obat di hari yang sama. Lanjut saya ke bagian apoteker menyerahkan surat dari admin rujukan dan setelah surat tersebut diproses, saya memberikan ke laboratorium untuk ibu saya bisa langsung masuk saat itu juga ke ruang cek darah. Hasil cek darah bisa ditinggal. Saya bilang ke ibu saya untuk langsung menuju ke depan ruang apoteker karena saya sedang menunggu obat di area tersebut. Obat tetes mata buat ibu yang digunakan tepat 4 hari sebelum operasi katarak, diteteskan 4x sehari di mata kanan saja, mata yang akan dioperasi.

Obat Tetes mata ibu yang digunakan tepat 4 hari sebelum operasi katarak, diteteskan 4x sehari di mata yang akan dioperasi saja.

Keseluruhan proses tahap awal jelang operasi di RS Bhakti Yuda, kota Depok, dibuat sejelas mungkin dan semua berada di satu lantai, jadi sangat memudahkan pasien untuk mengurus dokumen dari satu loket ke loket lain. Setiap petugas yang membantu kami sangat ramah, sabar, informatif.

Akhirnya selesai sudah tahap proses menjelang operasi katarak. Perkiraan 2 mingguan lagi setelah Ibu selesai operasi katarak saya akan posting kembali di website ini.

Mungkin saat ini pembaca ingin membahagiakan orangtua yang terlihat masih sehat walafiat tetapi belum ada dana yang cukup?

Boleh tanya ke orangtua, bagaimana kondisi kesehatan beliau? Bapak atau ibu butuh apa? Siapa tahu bapak atau ibu pembaca bisa sedikit bercerita. Walaupun tidak dalam bentuk uang yang cukup banyak, kita sebagai anak bisa menyumbangkan waktu, tenaga, dan pikiran yang sangat berharga bagi kedua orangtua kita.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *